Refrigerasi Dan Pengkondisian Udara Pdf Free !!LINK!!
Click Here ===> https://shoxet.com/2tiYWE
Standar ini diperuntukkan bagi semua pihak yang terlibat dalamperencanaan, pembangunan, pengoperasian, pemantauan danpemeliharaan gedung, khususnya untuk sistem tats udara danrefrigerasi, untuk mencapai sasaran penggunaan energi yangeffisien.
3.3 konduktansi termal (C) laju aliran kalor konstan melaluisuatu bahan akibat perbedaan temperatur antara satu permukaan kepermukaan pada sisi lainnya, per satuan luas per satuan perbedaantemperatur. 3.4 koeffislen performansi untuk pendinginan(Coefficient Of Performance = COP) angka perbandingan antara lajualiran kalor yang dikeluarkan dari sistem dengan laju aliran energiyang harus dimasukkan ke dalam sistem yang bersangkutan, untuksistem pendinginan lengkap. 3.5 konservasi energi upayamengeffisienkan pemakaian energi untuk suatu kebutuhan agarpemborosan energi dapat dihindarkan. 3.6 konservasi energi sistemtata udara sistem tata udara yang dapat bekerja dengan hemat energitanpa mengurangi persyaratan fungsinya. 3.7 mesin refrigerasi mesinyang melakukan proses refrigerasi untuk mendapatkan efekpendinginan. 3.8 nilai perpindahan termal menyeluruh (Overall TotalTransfer Value = OTTV) suatu nilai yang ditetapkan sebagai kriteriaperancangan untuk dinding dan kaca bagian luar bangunan gedung yangdikondisikan. 3.9 pemakaian energi perencanaan seluruh pemakaianenergi tahunan yang dihitung untuk suatu gedung yang direncanakan.3.10 pengkondisian udara usaha mengolah udara untuk mengendalikantemperatur ruangan, kelembaban relatif, kualitas udara, danpenyebarannya, untuk menjaga persyaratan kenyamanan (comfort) bagipenghuni. Suatu sistem pengkondisian udara belum tentu dapatmengendalikan seluruh
Perhitungan teknisKondisi perencanaan. Kondisi udara di dalamruangan untuk perencanaan dipilih sesuai dengan fungsi danpersyaratan penggunaan ruangan yang dimuat dalam standar. Apabilatidak ditentukan dalam standar, secara umum harus digunakan kondisiperencanaan dengan temperatur bola kering 25 1 dan kelembabanrelatif C C 60% 10% untuk kenyamanan penghuni. Kondisi udara diluar untuk perencanaan harus sesuai standar yang berlaku, ataudigunakan kondisi udara luar dalam standar lain yang disepakatioleh masyarakat profesi tata udara dan refrigerasi.
Perhitungan perkiraan beban pendinginan Umum Sebagai faktorutama untuk menentukan kapasitas pendinginan sistem tata udara danrefrigerasi, perhitungan perkiraan beban pendinglnan harusdilakukan dengan hati-hati dan sangat cermat pada setiap komponenbeban. Perhitungan beban pendinginan yang cermat akan dapatmenjamin diperhatikannya sebanyak mungkin peluang penghematanenergi pada tahap perencanaan. Perhitungan beban pendinginan hanyadengan menggunakan \"angka praktek\" (check figure, rule of thumb)dan semacamnya yang didasarkan atas Iuas lantai, hanya dapatdigunakan untuk menyusun anggaran atau sebagal perkiraan kasarkapasitas sistem tata udara, tetapi bukan untuk perencanaan sistemtata udara. Perhitungan beban pendinginan maksimum yang terlampaukonservatif, atau terlalu besar faktor keamanannya, akanmenyebabkan penentuan kapasitas mesin pendingin yang terlampaubesar. Akibatnya, pada beban parsial, mesin pendingin akanberoperasi jauh di bawah kapasitasnya. Kondisi ini umumnya akanmenyebabkan pemakaian energi yang kurang effisien bagi mesin. Perludikenali karakteristik beban yang umum berlaku untuk aplikasigedung yang direncanakan agar perhatian pada operasi beban parsialdapat diberikan dengan tepat. Pada beberapa jenis aplikasi, bebanpendinginan maksimum atau yang cukup tinggi hanya terjadl dalamwaktu dua jam sedang pada aplikasi yang lain beban pendinginanmaksimum atau yang cukup tinggi terjadi selama
Berikut Inl adalah petunjuk untuk sistem tata udara yang umumdigunakan pada gedung. Pengukuran untuk menghitung COP dilakukanpada mesin refrigerasi. Untuk mesin refrigerasi yang evaporatornyamenghasilkan air sejuk (chilled water), dilakukan pengukurankapasitas pendingin pada sisi air sejuk. Sedang untuk mesinrefrigerasi yang evaporatomya menghasilkan udara sejuk dilakukanpada sisi udara. Daya listrik yang dipakai mesin refrigerasi untukperhitungan COP adalah daya kompresor saja.
Konservasi energiTahap perencanaan Sistem Kontrol dan ManajemenEnergi Sistem kontrol kapasitas pendingin direncanakan untukmengatur operasi peralatan tata udara dan refrigerasi di dalamrantang yang paling effisien atau hemat energi. Peralatan tataudara dan refrigerasi yang karakteristik kapasitasnya dapat diatur\"mendekati\" perubahan beban pendingin umumnya akan dapat beroperasidengan effisiensi yang terbalk. Sistem kontrol \"On-Off' padaumumnya tidak dianjurkan untuk konservasi energi karena kurangmampu mengatur kapasitas sistem tata udara agar \"mendekati\"perubahan beban pendingin, kecuali pada kasus tertentu. Mesinrefrigerasi perlu dipilih yang sudah dilengkapi dengan sistemkontrol kapasitas, agar dapat dioperasikan kapasitas yang cukupuntuk mengatasi beban dengan masukan daya minimum. Dalam haldigunakan lebih dari satu mesin refrigerasi pada satu sistem tataudara, perlu dilengkapi dengan sistem kontrol yang mengatur giliranmesin refrigerasi bekerja serta mengatur kombinasi persentase bebanyang didukung oleh tiap mesin refrigerasi, sehingga dapat diperolehmasukan energi yang minimum. Pada sisi udara, pengaturan denganlaju aliran udara variabel merupakan salah satu pilihan terbaikdari segi konservasi energi, namun pengoperasian fan pada peralatanpengolah udara harus dicermati apakah perlu dilengkapi denganpengaturan kecepatan putaran. Pengaturan kapasitas koil juga harusdipertimbangkan dengan hati-hati, baik koil yang dialiri refrigeranmaupun yang dialiri air sejuk. Koil pendingin dialiri air sejukyang dilengkapi dengan katup modulasi dua jalan akan menyebabkanpompa air sejuk beroperasi dengan laju aliran berubah denganberubahnya beban sehingga termasuk beroperasi pada daerah yangeffisiensinya rendah. Dengan sasaran konservasi energi maka perludicari solusi yang memperbaiki effisiensi pompa pada daerahoperasinya. Untuk sistem dengan air sejuk, perencanaan pompa denganpengaturan kecepatan putaran perlu dipertimbangkan untuk mengaturkapasitas pendinginan pada beban parsial. Sistem semacam ini akandapat mengoperasikan pompa di dalam daerah pemakaian energi yangpaling rendah dengan beban yang berubah.
Sistem manajemen energi perlu direncanakan untuk mengaturoperasi keseluruhan sistem tata udara agar berada dalam daerah yanghemat energi. Sistem manajemen energi dapat direncanakan bahkandapat sampai mencakup pengaturan penyalaan lampu di dalam ruanganserta pemasukan udara ventilasi. Tahap pengoperasian Mesinrefrigerasi Jangka waktu operasi mesin refrigerasi dapat dikurangi,misalnya dengan memanfaatkan besarnya masa air sejuk yang berfungsisebagai semacam penyimpan energi dingin. Selain jangka waktu bebanparsial perlu dicari kombinasi operasi unit jamak (multiple units)yang akan menuntut masukan energi yang paling rendah (multichiller, atau multi compressor pada satu chiller). Denganmemperhatikan karakteristik pompa distribusi air sejuk, dicarisetting laju aliran. air keluar chiller minimum yang masihdiijinkan sesuai ketentuan pabrik pembuat chiller, sekaligus denganmemperhatikan rentang kenaikan suhu dalam chiller. Sistemdistribusi udara dan air sejuk Pada sistem tata udara dengan. airsejuk, perlu dicari upaya agar laju aliran air sejuk minimal, kalaupompa distribusi air sejuk menunjukkan karakteristik daya masukanrendah pada laju aliran air rendah. Secara umum. infiltrasi udaraIuar perlu dicegah karena akan sulit mengendalikan kondisi ruangsesuai yang direncanakan. Beban Pendingin Menaikkan settingtemperatur ruang sampai batas maksimum yang masih berada di dalamzona nyaman (comfort zone). Berdasarkan rekaman pemakaian energidicari jam pengoperasian AHU dan FCU yang paling hemat energi.
Pada pemeliharaan dan perbaikan, secara umum yang perludiperhatikan untuk penghematan energi terutama adalah menjaga agarkondisi pertukaran kalor dapat berlangsung dengan baik, denganmenjamin tahanan kalor yang kecil. 7.3.1.1 Pada kondenser perludilakukan pembersihan yang teratur pada sisi fluida pendinginnya;kondenser berpendingin udara perlu pembersihan sirip pada sisiudara, dan pada kondenser berpendingin air perlu pembersihan pipaair dari kerak agar tidak terlalu tebal. Untuk kondenserberpendinginan udara, aliran udara luar perlu dijaga agar cukup dantidak terhalang, serta tidak terjadi \"hubung pendek\" antara aliranudara keluar dari kondenser dengan aliran udara yang akan masukkondenser. Pada kondenser berpendinginan air maka sistem airpendingin perlu dijamin kebersihan dan kelancarannya, mulai darimenara pendingin (cooling tower) sampai pompa sirkulasi airkondenser. Pada masa pemeliharaan, perlu diperiksa apakah nilai EERatau kW/TR mesin refrigerasi masih mendekati nilai yang dijaminoleh pabrik. 7.3.2 Sistem distribusi
Pemborosan energi dapat terjadi di berbagai bagian sistem tataudara, sepanjang perjalanan kalor dari mulai sumbernya di ruangansampai mencapai evaporator pada mesin refrigerasi. 7.3.2.1 Isolasipipa air sejuk, pipa refrigeran dan ducting udara perlu diperiksadan diperbaiki untuk mencegah kebocoran kalor lebih banyak. Koilpenukar kalor pada AHU dan FCU perlu dibersihkan dan dirapihkan(\"disisir\") untuk menjamin proses pertukaran kalor yang baik.Walaupun tidak termasuk memboroskan energi secara langsung, namunfilter pada AHU dan FCU juga perlu diperhatikan kebersihannyakarena menyangkut
Unit ganda yang mempunyai tipe peralatan yang sama dengan totalkapasitas pendinginan yang melebihi perencanaan beban pendinginandan dilengkapi dengan alat kontrol yang mempunyai kemampuan untukmengatur pengoperasian masing-masing unit berdasarkan bebanpendinginan; Pemilihan jumlah dan pengaturan kapasitas pendinginanunit chiller harus memperhitungkan profil beban pendinginan darigedung tersebut, sehingga pengoperasian unit chiller baik padabeban pendinginan penuh maupun pada beban pendinginan parsialselalu pada effisiensi yang optimal. Terutama untuk chiller jenissentrifugal diusahakan tidak dioperasikan pada kapasitaspendinginan kurang dari 50% dari kapasitas nominalnya. Bila bebanrancangan melebihi 1.700.000 Btu/jam (500 kW) dan jika ditetapkanbahwa sistem tata udara menggunakan mesin refrigerasi jenissentrifugal, maka peralatannya harus terdiri dari dua mesinrefrigerasi atau lebih untuk melayani beban. torak, maka setiapunit mesin refrigerasi harus mempunyai minimum 2 kompressor;Peralatan tata udara chiller ini harus memenuhi persyaratan denganeffisiensi minimum seperti ditunjukkan. pada tabel 8.2.5, apabiladilakukan pengetesan sesuai cara pengetesan yang telah disetujui.Effisiensi ini harus diuji kebenarannya melalui data yang diberikanoleh pabrik pembuat dengan sertifikasi melalui cara pengetesan danpengujian yang telah diakui. 153554b96e